Sabtu, 02 April 2016

PEMBELAJARAN AL-QUR'AN AUD



PERKEMBANGAN OTAK ANAK DENGAN KAITANNYA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
NO
USIA
TAHAP PERKEMBANGAN OTAK
PERKEMBANGAN BAHASA[1]
PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
1
2 - 3 th
·  Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, badannya telah membentuk sekitar 1,5 miliar sel-sel syaraf per menit.
·  Semula berat otak bayi sekitar 25% dari berat otak dewasanya, dan akan berubah menjadi 75% dari otak dewasanya saat berusia 2 tahun (Myer, 1996; Zigler & Stevensen, 1993).[2]

Pada umur 2-3 tahun anak mulai bertanya “ya – tidak “ , siapa, apa, dimana,kata-kata
negative dan kata-ta interatif (perintah,permohonan) yang digunakan. Pada mulanya
bahasa anak-anak bersifat egosentris, yaitu bentuk bahasa yang menonjolkan diri
sendiri, anak biasanya menyebut nama-nama yang sering didengar

Pada tahap perkembangan bahasa anak usia 2 – 3 tahun baru beberapa kosakata dan tahap meniru maka pembelajaran Al-Qur’an pada usia 2 – 3 tahun :
Ø  Menyebutkan huruf-huruf hijaiyah dengan meniru yang disebutkan guru atau orang tuanya
Ø  Mengenalkan huruf-huruf hijaiyah dengan media kartu gambar/ ilustrasi cerita/ bentuk huruf hijaiyah dengan benda yang ada di sekitar anak/ dengan gambar, sehingga anak akan lebih mudah menyerap dan mengingat.
2
3 – 4 th
·     Di usia 3 tahun, anak yang sehat, bergizi baik dan tumbuh di lingkungan yang baik memiliki 1.000 trilyun sinapsis di otaknya. Aktivitas otak anak sudah tidak seaktif umur 0 – 3 tahun. Beberapa sinapsis ini akan menjadi semakin kuat terbentuk namun banyak sinapsis akan menghilang perlahan selama masa pertumbuhan anak[3]
·     Anak umur 3 tahun memiliki energi yang melimpah dan rasa ingin tahu yang sangat besar. Dia ingin mengetahui tentang segala sesuatu sehingga kita akan sering mendengar dia bertanya: “Ini apa?”
·     Umur 4 tahun biasanya anak sudah mulai bisa berbagi dengan orang lain
Ø Mendengar dan Memahami
Ø Dapat merespon suara dari jarak jauh.
Kemampuan mendengar menjadi lebih baik, anak dalam waktu bersamaan dapat 2 suara yang berbeda di waktu bersamaan, misalnya radio dan TV.
Ø Mulai memahami pertanyaan yang lebih sulit, seperti “mengapa?, siapa? Dan dimana?”
Ø Berbicara dan Menanggapi
Ø Mulai bisa bercerita tentang kegiatan harian seperti cerita teman sekolahnya.
Ø Cara berbicara semakin jelas dan bisa dipahami.
Ø Sudah bisa mengucapkan kalimat tanpa perlu mengulang-ulang.
Pada tahap perkembangan bahasa anak usia 3 – 4 tahun, anak sudah dapat mendengar dan memahami apa yang di dengar serta sudah dapat menanggapi hal yang lebih sulit maka pembelajaran al-qur’an  pada usia 3 – 4 tahun:
Ø  Sudah diperkenalkan huruf tunggal beserta harokatnya misal nya:
اَ بَ  dibaca a ba
جَ يَ dibaca ja ya
بَ كِ dibaca ba ki
Ø  Menggunakan media pembelajaran audio visual dimana anak mendengarkan, melihat dan menirukan apa yang didengar ataupun dilihat
Ø  Menggunakan bahan ajar dengan metode Iqro atau Qiro’ati atau yang  lainnya sesuai dengan kemampuan anak
3
4 – 5 th
·       Antara usia 3 dan 5 tahun, didorong oleh perkembangan cerebral cortex, si kecil berkembang dari pemikiran bahwa setiap orang memandang dunia dengan cara yang sama ke pemahaman bahwa bisa ada berbagai sudut pandang yang berbeda.[4]
·       usia 4 tahun, si kecil menyadari jika hal yang ia ingin mainkan sekarang (mainan kereta api itu) mungkin berlawanan dengan hal yang anak lain ingin mainkan (bola itu). Sebagian besar pembelajaran dan pemahaman ini terjadi melalui aktivitas bermain, yang para ahli tekankan adalah serangkaian keterampilan kompleks yang membutuhkan waktu untuk berkembang. Ketika si kecil mulai bermain dengan anak lain, ia akan belajar, melalui proses trial and error, untuk bekerja sama dan berunding dengan anak-anak lain melalui konsep berbagi dan bergiliran.
Ø kretivitas, mampu berbahasa dan mempunyai daya ingat yang kuat. Pada umur ini anak dapat menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain dan akan member perasaan puas.
Ø Dalam kemampuan berbahasa anak memahami kata-kata yang diucapkan oleh teman-temannya dan mampu mengungkapkan keinginan, pendapat serta perasaannya


Ø  Menggunakan bahan ajar dengan metode Iqro atau Qiro’ati atau yang  lainnya sesuai dengan kemampuan anak
Ø  Mulai diperkenalkan dengan huruf sambung dua atau tiga huruf hijaiyah dan harokat kasroh ــــِ dan dhommah ـــــُ serta tanda panjang (ا /~)
Contoh:
بَ تَ تَ = بَتَتَ
شَ هَ دَ = شَهَدَ
بَ ا صِ ر = بَا صِرَ
Ø  Guru tidak boleh memberi contoh satu kalimat yang menimbulkan anak ingin meniru irama maupun ingin meniru lancarnya bacaan guru. Kalimat-kalimat yang panjang di bacanya putus-putus dahulu sehungga mengurangi terjadinya kesalahan (panjang, pendek, mengulang-ngulang )dan anak didik dapat berpikir bacaan di depannya.

5 – 6 th
·       Proses perkembangan otak seseorang, 90% terjadi pada 5 tahun pertama hidupnya. Ini berarti masa balita menjadi sangat penting bagi perkembangan otak.
·       Proses perkembangan otak di setiap fase dipengaruhi oleh faktor-faktor penting, yang meliputi; pengalaman sehari-hari, respons yang diterima, asupan nutrisi, aktivitas dan yang tak kalah penting adalah faktor genetis.
·       Saat berusia 6 tahun, berat otak anak telah mencapai 95% berat otak orang dewasa dan proses pematangan fungsi otak pada periode tumbuh-kembang ini membutuhkan energi dalam jumlah banyak dibandingkan periode lain.
·       Pada masa pematangan fungsi otak ini, hal yang penting dipersiapkan adalah asupan nutrisi  yang baik dan lingkungan yang kondusif untuk menstimulasi kerja otak agar optimal. Nutrisi yang penting untuk pematangan fungsi otak ini adalah asam lemak essensial seperti AA, DHA dan EPA, asam amino seperti asam L-Glutamat dan juga multivitamin seperti Vitamin B kompleks, Vit B12 dan asam folat. Berikan anak berbagai kesempatan, dan respons dia dengan kasih sayang. Sebaliknya perlakuan negatif atau kasar akan memicu perkembangan emosi yang tidak stabil di masa depan.[5]
Bahasa anak umur 5-6 tahun berkembang terus dan pembendaharaan kata-kata mereka meluas sampai 5000 ke 8000 kata atau lebih karena tingkat kecerdasan dan pemahaman anak semakin meningkat. Anak diusia ini menjadi semakin pintar dalam
kemampuan mereka  mengkomunikasikan gagasan dan persaan mereka dengan kata-kata

Ø  Sudah boleh dikenalkan nama-nama huruf hijaiyah tanpa harokat dan tanda-tanda bacaannya.
Ø  Bila anak didik keliru bacaannya, maka betulkan yang kelirunya saja tanpa harus diulang lagi dari awal kalimat.
Ø  Sudah diperkenalkan dengan huruf-huruf qolqolah : بَ جُ دِ طَ قَ (ba ju di tho qo)
Ø  Untuk menentukan bacaan sukun ــــــْ anak didik diajak membaca dengan harokat fathah dulu dengan berulang-ulang dan baru dimatikan.
Contoh :
تَكَ = تَكَ = تَكْ
Ø  anak didik tidak harus mengenal istilah – istilah tajwid seperti idghom, ikfa dan sebagainya, yang terpenting betul bacaannya.


[1] http://dokumen.tips/documents/karakteristik-anak-umur-2-6-tahun.html
[2] http://materi-materiumum.blogspot.co.id/2012/10/perkembangan-bayi-0-2-th.html
[3] duniasehat.net/2014/04/.../tahapan-perkembangan-anak-umur-3-4-tahun...
[4] www.enfa.co.id/.../perkembangan-otak-si-kecil-usia-3-sampai-5-tahun
[5] doktersehat.com/tahapan-perkembangan-otak-anak/