PERKEMBANGAN OTAK ANAK DENGAN KAITANNYA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
NO
|
USIA
|
TAHAP
PERKEMBANGAN OTAK
|
PERKEMBANGAN
BAHASA[1]
|
PEMBELAJARAN
AL-QUR’AN
|
1
|
2 - 3 th
|
· Pada waktu bayi masih berada dalam
kandungan ibunya, badannya telah membentuk sekitar 1,5 miliar sel-sel syaraf
per menit.
· Semula berat otak bayi sekitar 25%
dari berat otak dewasanya, dan akan berubah menjadi 75% dari otak dewasanya
saat berusia 2 tahun (Myer, 1996; Zigler & Stevensen, 1993).[2]
|
Pada umur 2-3 tahun anak mulai
bertanya “ya – tidak “ , siapa, apa, dimana,kata-kata
negative dan kata-ta interatif
(perintah,permohonan) yang digunakan. Pada mulanya
bahasa anak-anak bersifat
egosentris, yaitu bentuk bahasa yang menonjolkan diri
sendiri, anak biasanya menyebut
nama-nama yang sering didengar
|
Pada tahap perkembangan bahasa anak usia 2 – 3 tahun baru
beberapa kosakata dan tahap meniru maka pembelajaran Al-Qur’an pada usia 2 –
3 tahun :
Ø Menyebutkan huruf-huruf hijaiyah
dengan meniru yang disebutkan guru atau orang tuanya
Ø Mengenalkan huruf-huruf hijaiyah
dengan media kartu gambar/ ilustrasi cerita/ bentuk huruf hijaiyah dengan
benda yang ada di sekitar anak/ dengan gambar, sehingga anak akan lebih mudah
menyerap dan mengingat.
|
2
|
3 – 4 th
|
·
Di
usia 3 tahun, anak yang sehat, bergizi baik dan tumbuh di lingkungan yang
baik memiliki 1.000 trilyun sinapsis di otaknya. Aktivitas otak anak sudah
tidak seaktif umur 0 – 3 tahun. Beberapa sinapsis ini akan menjadi semakin
kuat terbentuk namun banyak sinapsis akan menghilang perlahan selama masa pertumbuhan
anak[3]
·
Anak
umur 3 tahun memiliki energi yang melimpah dan rasa ingin tahu yang sangat
besar. Dia ingin mengetahui tentang segala sesuatu sehingga kita akan sering
mendengar dia bertanya: “Ini apa?”
·
Umur 4 tahun biasanya anak sudah
mulai bisa berbagi dengan orang lain
|
Ø Mendengar
dan Memahami
Ø Dapat
merespon suara dari jarak jauh.
Kemampuan
mendengar menjadi lebih baik, anak dalam waktu bersamaan dapat 2 suara yang
berbeda di waktu bersamaan, misalnya radio dan TV.
Ø Mulai
memahami pertanyaan yang lebih sulit, seperti “mengapa?, siapa? Dan dimana?”
Ø Berbicara
dan Menanggapi
Ø Mulai
bisa bercerita tentang kegiatan harian seperti cerita teman sekolahnya.
Ø Cara
berbicara semakin jelas dan bisa dipahami.
Ø Sudah bisa
mengucapkan kalimat tanpa perlu mengulang-ulang.
|
Pada tahap perkembangan bahasa
anak usia 3 – 4 tahun, anak sudah dapat mendengar dan memahami apa yang di
dengar serta sudah dapat menanggapi hal yang lebih sulit maka pembelajaran
al-qur’an pada usia 3 – 4 tahun:
Ø Sudah diperkenalkan huruf tunggal
beserta harokatnya misal nya:
اَ
بَ dibaca a ba
جَ
يَ dibaca ja ya
بَ
كِ dibaca ba ki
Ø Menggunakan media pembelajaran
audio visual dimana anak mendengarkan, melihat dan menirukan apa yang
didengar ataupun dilihat
Ø Menggunakan bahan ajar dengan
metode Iqro atau Qiro’ati atau yang
lainnya sesuai dengan kemampuan anak
|
3
|
4 – 5 th
|
· Antara usia 3 dan 5 tahun,
didorong oleh perkembangan cerebral cortex, si kecil berkembang dari
pemikiran bahwa setiap orang memandang dunia dengan cara yang sama ke
pemahaman bahwa bisa ada berbagai sudut pandang yang berbeda.[4]
· usia 4 tahun, si kecil menyadari
jika hal yang ia ingin mainkan sekarang (mainan kereta api itu) mungkin
berlawanan dengan hal yang anak lain ingin mainkan (bola itu). Sebagian besar
pembelajaran dan pemahaman ini terjadi melalui aktivitas bermain, yang para
ahli tekankan adalah serangkaian keterampilan kompleks yang membutuhkan waktu
untuk berkembang. Ketika si kecil mulai bermain dengan anak lain, ia akan
belajar, melalui proses trial and error, untuk bekerja sama dan berunding
dengan anak-anak lain melalui konsep berbagi dan bergiliran.
|
Ø kretivitas,
mampu berbahasa dan mempunyai daya ingat yang kuat. Pada umur ini anak dapat menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain dan akan member perasaan puas.
Ø Dalam
kemampuan berbahasa anak memahami kata-kata yang diucapkan oleh
teman-temannya dan mampu mengungkapkan keinginan, pendapat serta perasaannya
|
Ø Menggunakan
bahan ajar dengan metode Iqro atau Qiro’ati atau yang lainnya sesuai dengan kemampuan anak
Ø Mulai
diperkenalkan dengan huruf sambung dua atau tiga huruf hijaiyah dan harokat
kasroh ــــِ dan dhommah ـــــُ serta tanda panjang (ا /~)
Contoh:
بَ تَ تَ = بَتَتَ
شَ
هَ دَ = شَهَدَ
بَ
ا صِ ر = بَا صِرَ
Ø Guru tidak
boleh memberi contoh satu kalimat yang menimbulkan anak ingin meniru irama
maupun ingin meniru lancarnya bacaan guru. Kalimat-kalimat yang panjang di
bacanya putus-putus dahulu sehungga mengurangi terjadinya kesalahan (panjang,
pendek, mengulang-ngulang )dan anak didik dapat berpikir bacaan di depannya.
|
5 – 6 th
|
· Proses perkembangan otak
seseorang, 90% terjadi pada 5 tahun pertama hidupnya. Ini berarti masa balita
menjadi sangat penting bagi perkembangan otak.
· Proses perkembangan otak di setiap
fase dipengaruhi oleh faktor-faktor penting, yang meliputi; pengalaman
sehari-hari, respons yang diterima, asupan nutrisi, aktivitas dan yang tak
kalah penting adalah faktor genetis.
· Saat
berusia 6 tahun, berat otak anak telah mencapai 95% berat otak orang dewasa
dan proses pematangan fungsi otak pada periode tumbuh-kembang ini membutuhkan
energi dalam jumlah banyak dibandingkan periode lain.
· Pada masa pematangan fungsi otak
ini, hal yang penting dipersiapkan adalah asupan nutrisi yang baik dan
lingkungan yang kondusif untuk menstimulasi kerja otak agar optimal. Nutrisi
yang penting untuk pematangan fungsi otak ini adalah asam lemak essensial
seperti AA, DHA dan EPA, asam amino seperti asam L-Glutamat dan juga
multivitamin seperti Vitamin B kompleks, Vit B12 dan asam folat. Berikan anak
berbagai kesempatan, dan respons dia dengan kasih sayang. Sebaliknya
perlakuan negatif atau kasar akan memicu perkembangan emosi yang tidak stabil
di masa depan.[5]
|
Bahasa anak umur 5-6 tahun
berkembang terus dan pembendaharaan kata-kata mereka meluas sampai 5000 ke
8000 kata atau lebih karena tingkat kecerdasan dan pemahaman anak semakin
meningkat. Anak diusia ini menjadi semakin pintar dalam
kemampuan mereka mengkomunikasikan gagasan dan persaan mereka
dengan kata-kata
|
Ø Sudah boleh dikenalkan nama-nama
huruf hijaiyah tanpa harokat dan tanda-tanda bacaannya.
Ø Bila anak didik keliru bacaannya,
maka betulkan yang kelirunya saja tanpa harus diulang lagi dari awal kalimat.
Ø Sudah diperkenalkan dengan
huruf-huruf qolqolah : بَ جُ دِ طَ قَ (ba ju di tho qo)
Ø Untuk menentukan bacaan sukun ــــــْ anak didik diajak membaca dengan harokat fathah dulu dengan
berulang-ulang dan baru dimatikan.
Contoh :
تَكَ = تَكَ = تَكْ
Ø anak didik tidak harus mengenal
istilah – istilah tajwid seperti idghom, ikfa dan sebagainya, yang terpenting
betul bacaannya.
|
[1] http://dokumen.tips/documents/karakteristik-anak-umur-2-6-tahun.html
[2] http://materi-materiumum.blogspot.co.id/2012/10/perkembangan-bayi-0-2-th.html
[3] duniasehat.net/2014/04/.../tahapan-perkembangan-anak-umur-3-4-tahun...
[4] www.enfa.co.id/.../perkembangan-otak-si-kecil-usia-3-sampai-5-tahun
[5] doktersehat.com/tahapan-perkembangan-otak-anak/